Memahami(ku)Mu

Kita bertemu bukan dalam satu ketidak sengajaan.
Cinta yang telah bekerja mencari ruang untuk disinggahi,Dan ruang itu adalah hatiku dan hatimu.
Awalnya semua seakan tak bermakna, namun lama kelamaan cinta membuatku kecanduan.
Ya, kecanduan untuk mencintaimu lagi dan lagi.

Kita tak mencinta layaknya yang lain.
Kita bercumbu dalam jarak.
Memeluk tiap rindu yang sangat menyakitkan.
Menghirup tiap keresahan yang mengecewakan.
Dan kita bercinta dalam angan.
 Itulah kita.

Bukankah cinta memang selalu menyakitkan? 
Tentu saja.

Sebahagia apapun kamu dengan pasanganmu, akan ada satu titik pesakitan yang mencoba membunuhmu,diam-diam.
Lalu, bagaimana dengan kita?
Hahaha, kita tertawa dalam pesakitan masing-masing.
Menertawakan kebodohan satu sama lain yang mencoba berpura-pura dewasa.
Terkadang, kamu yang jelas-jelas seharusnya lebih dewasa dibandingkan aku, malah bertingkah terlalu egois melebihi bocah 9 tahun.
Kamu mengerti maksudku?
Ya, KAMU.

Begitukah cara cinta untuk menggoreskan luka ditiap-tiap dinding hati para penikmatnya?

Aku tak menyudutkanmu dalam hal ini.
Hanya saja, bisakah kita berlaku sewajarnya?
Mencumbu bintang dan malam secukupnya?
Dan tak saling melukai selamanya?
Tentu kamu lelah dengan semuanya, begitupun aku.
Jangan berhenti mencintaiku, bila kamu yakin mampu membawa hatiku.Bila kamu yakin.

Setelah hujan yang menyakitkan tempo hari, kamu memilih untuk mengangkat jangkar.
Mencari cinta lain yang 'menurutmu' akan lebih bahagiakanmu.

Bagaimana denganku?

Aku masih disini, meikmati nyiur angin sendirian.
Membiarkan kamu terombang-ambing ditengah sana membuatku bertanya,
"Sebodoh itukah kamu?Atau aku yang lebih bodoh mengartikan cinta?"
Ya, begitulah kamu.
Lelaki yang (hampir) menjadi pemilik siang dan malamku,Yang memilih pergi untuk mencari satu yang sempurna.
Mencari yang mengerti kamu tanpa kamu harus mengerti dia,
Dan yang mencintaimu dengan sungguh tanpa harus kamu mencintainya sebanyak ia mencintaimu.
Lelaki itu bodoh bukan?

Kini, aku mampu mencintai senja tanpa harus kamu cemburui.
Aku mampu berlari di tepi pantai tanpa takut kamu berteriak dari jauh.
Dan tentunya, Aku mampu memahami diriku sendiri.
Tanpa harus dituntut untuk  memahami kamu,Lelaki yang tak pernah memahamiku.

Comments

Post a Comment

Popular Posts