Teruntuk Hanum


Hai Hanum, aku Adit.
Bodoh, untuk apa aku memperkenalkan diriku lagi padamu? Kita telah kenal dan bersama selama kurang lebih 8 bulan terakhir,bukan?
Tak apa, aku hanya ingin menyapamu sore ini. Bagaimana harimu? Menyenangkan –kah? Kuharap bahagia menyertaimu selalu.

Hanum, Kau masih ingat awal kita bertemu? Hahaha lucu saja jika mengingat saat-saat itu, dan aku merindukan kamu yang dulu. Kamu apa adanya, lucu, tertawamu terbahak, senyummu mengembang, baik, dan itu yang membuatku akhirnya terjatuh padamu. Ya, akhirnya ku utarakan alasan mengapa aku dulu bisa jatuh hati padamu. Dulu sempat kau tanyakan itu padaku bukan? Dan aku baru menjawabnya sekarang.

Hanum, kau sudah makan? Aku rindu menikmati makan bersamamu setiap pulang sekolah. Aku rindu melihatmu merengek lapar kala kujemput didepan gerbang sekolahmu.
Hanum, apa kamu bosan? Aku –pun rindu terburu-buru kerumahmu ketika kamu bilang kamu sedang bosan, lalu mengajakmu pergi keluar. Aku rindu ketika kamu mengomentari penampilanku yang berantakan setengah mati. Aku rindu ketika kamu memarahiku untuk tersenyum ketika foto bersama. Aku terlalu kaku bukan?
Dan kini aku merindukan semua yang kamu lakukan dulu,Hanum.
Aku tau kamu jenuh, kamu bosan denganku. Dan aku menyesal karena aku tak dapat berbuat apa-apa.

Hanum, kau tau? Aku mencintai –mu selalu, sampai saat ini. Maaf bila caraku mencintaimu tak se-romantis yang teman-teman –mu lakukan pada kekasihnya. Maaf bila aku sering menduakanmu dengan segala kesibukanku yang membuatku melupakanmu saat itu, dan membuatmu menanti kabarku sepanjang hari. Aku minta maaf.
Hanum, maafkan aku hingga aku membuatmu berubah menjadi oranglain. Aku yang dulu menuntut –mu untuk dewasa dan tak berlebihan padaku. Namun ternyata, aku tak terbiasa dengan perubahanmu. Kumohon angkat telfonku, balas sms –ku, baca chat –ku.

Baiklah, aku tak boleh egois. Aku harus menerima segala resiko atas segala pengabaian yang kulakukan dulu,bukan? Mari kita bicara berdua, hanya berdua. Tanpa gadget, tanpa ke-auitis-an pada sosial media. Hanya berdua.

Hujan sore ini membawaku untuk menuliskan ini, padamu. Menitipkannya pada si mbok dirumahmu. Dan aku kini menunggumu membuka pintu rumahmu. Aku ada diluar, segeralah berdandan lalu turun kebawah. Aku telah kembali dari dunia sibukku, dan aku kini datang untukmu. Bawa serta kamu yang dulu, kenakan dalam dirimu. Dan akan ku bawa diriku yang baru, yang mengimbangi dirimu,selalu....

With Love,

Adit
 Ps: Jangan lupa bawa jaket, diluar masih gerimis dan dingin.  

Comments

  1. welaaahh, inspirasi darimana buat surat cinta begitu? curhat yaa hehe :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. inspirasi dari kelaparan dan insomnia tengah malem,yan... hahhaha nggak curhat ihhh :P

      Delete

Post a Comment

Popular Posts