Menikahi teman-temanmu
Langit tak bersahabat malam ini
Aku sedari tadi ada di pojok warung sop tak jauh dari rumahmu
Gelisah menunggu detik dimana hujan malam ini akan berhenti
Setidaknya hujan malam ini kunikmati
Sebagaimana kamu menikmati tiap-tiap waktumu yang luar biasa berharga
Tentu saja bukan bersamaku
Lalu kamu dan hujan seakan menjadi hal yang sama
Hujan menahanku lebih lama dalam dekapan rintik di ujung petang
Dan kamu menahanku lebih lama
Dalam pengabaianmu
Yang pula telah ku abaikan
Yang selalu membunuhku
Lagi dan lagi
Semakin lama semakin pasti
Aku selalu menebak akan mati hari ini
Atau menebak akan mati esok hari
Karena dibunuh berkali-kali membuatku menunggu kapan harus pergi
Terbunuh dalam pengabaian
Adalah alasan untuk mati yang luar biasa bodoh
Tapi ternyata aku selemah itu bila dihadapanmu
Menghamba tidak
Memuja-pun tidak
Aku hanya mencintaimu
Dan mencintaimu adalah hal yang tidak kusangka akan se-pelik ini
Tidak
Aku tidak pernah memintamu menjadi figur yang aku mau
Cukup lah ada di sisiku ketika aku membutuhkanmu
Ah luar biasa kamu akan kupuja-puja hingga terbawa mimpi
Apabila kamu melakukan itu
Sepertinya memang sudah seharusnya kamu berkomitmen sehidup semati dengan teman-temanmu
Setidaknya mereka lebih mampu menyayangimu
Memperhatikanmu
Mengerti apa yang kamu mau
Mengurusmu ketika kamu sakit
Membantumu ketika kamu butuh
Menemanimu setiap kamu sendiri
Menjadi penyemangat hari-hari mu
Mencerahkan masa depanmu
Dan kamu-pun dapat menikahi mereka suatu saat nanti
Kalian akan saling mencintai satu sama lain dan akan hidup bahagia selamanya
Melihat bagaimana kamu memprioritaskan mereka, aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang luar biasa
Persahabatan para lelaki yang akhirnya menikahi satu sama lain
Aku masih disini
Di posisi yang kuceritakan tadi
Masih menunggu hujan yang mulai berhenti
Dan masih merasa terbunuh dalam pengabaianmu
Namun kusadari
Ternyata bukan aku yang mati
Tapi kuasaku untuk mencintaimu yang takkan lagi sama setelah ini
diksinya okee
ReplyDelete