Sama
Langit mendung terlihat jelas dari balik jendela kamarku. Anginnya meniup lembut tirai-tirai jendelaku, membelai lembut rambutku, mengejutkan sedikit pori-poriku karena menghantarkan dingin yang menusuk.
Aku diam dan hatiku berkecambuk. Banyak rasa yang tumpah ruah di dalam hatiku,berantakan. Sensor emosiku sedang kacau akhir-akhir ini, aku bahagia tetapi aku menangis. Aku terluka tetapi aku tertawa. Bodoh,bukan?
Gema itu bersahutan di kepalaku. Mengulang kata-kata yang ku katakan, yang laki-laki itu katakan. Kau tau? Aku berada pada hubungan yang aku pun tak tau harus menamakannya apa. Aku tidak menjadi diriku sendiri. Bahkan akhir-akhir ini aku sering bertanya “Apakah dia mencintaiku seperti aku mencintainya?” “Apakah dia sadar akan segala pengabaian yang ia lakukan kepadaku?” “Apakah hanya aku disini yang mencintainya sedangkan dia tidak?”.
Teruslah menggema di kepalaku. Sungguh itu menenangkanku. Aku mencintai dalam pengabaian. Segala cintaku diabaikan, segala perhatian yang aku beri diabaikan, segala rasa yang muncul dalam hatiku diabaikan. Aku diabaikan.
Dan aku sadar, ternyata pengabaian adalah salah satu hal yang paling menyakitkan setelah pengkhianatan. Kau masih ingat dengan pengkhianatan yang kau lakukan dulu? Ya, itu menyakitkan. Tapi ternyata laki-laki itu menyakiti ku lebih dari yang kau lakukan dulu dengan segala pengabaiann yang ia lakukan setiap hari.
Aku bisa tertawa lepas saat bersamamu dulu dan kau-pun melakukan hal yang sama. Tapi laki-laki itu tidak, belum pernah aku melihatnya tertawa saat bersamaku. Dia tidak menyukai caraku tertawa. Dia dingin, begitu dingin. Hingga kehangatan seperti apapun yang ku beri tidaklah cukup untuk menghangatkan hatinya. Apa yang harus kulakukan?
Kamu selalu ada kapanpun aku butuh atau tidak membutuhkanmu. Tapi laki-laki itu tidak, aku yang selalu berusaha ada kapanpun dia membutuhkanku atau tidak. Bahkan terkadang aku merasa tidak berguna karena dia sering tidak membutuhkanku sedangkan aku selalu membutuhkannya tiap saat. Kau tau apa yang harus kulakukan?
Kamu mengkhianatiku dan laki-laki itupun sama. Kamu menyakitiku pada akhirnya dan laki-laki itu pun sama. Kamu menyakitiku dengan hadirnya orang baru sedangkan laki-laki itu menyakitiku dengan menghadirkan masa lalunya yang belum selesai dan mengorbankan aku. Kau tau apa rasanya jadi aku?
Aku membaca ulang semua tulisan-tulisanku. Tentang masa laluku, tentang kamu dan kini aku menulis tentang laki-laki itu. Dan ternyata semua mengisahkan hal yang sama, aku jatuh cinta pada luka yang sama.
Ternyata usaha melarikan diri-ku tak berhasil. Aku tetap terjebak pada luka yang sama. Disakiti dengan alasan yang sama. Ditinggalkan dalam kondisi yang sama, semua sama. yang berbeda adalah aku tak-seterpuruk-dulu. Tak ada meraung-raung berhari-hari, hanya sedikit lalu sudah.
Kamu memilih dan kamu bahagia, laki-laki itu memilih dan kuharap akan bahagia. Aku-pun sudah memilih. Memilih untuk membuka hatiku lebar-lebar. Mengubur kamu dan semua masa laluku dalam-dalam. Dan bahagia, dengan caraku sendiri.
Uluuuuuhhh 💞
ReplyDeleteLOH MAY, KOK BISA NYASAR KESINI WKWKWKWK
Deletelove u tan
ReplyDeleteI love you more,peh💕
Deletelove u tan
ReplyDelete