Senja kala itu...
Kala itu...
Matahari luruh di pelupuk laut
Tenggelam dan hanyut
Menggiring senja yang juga mulai larut kedalamnya
Memulangkan burung-burung camar pada sarangnya
Menghentikan terik yang sedati tadi malah dirindukan pantai
Petang pun tiba
Aku menikmati semuanya
Detik kala mentari jatuh dan luruh
Bersamamu, lelaki yang bukan siapa-siapaku
Rasanya nikmat sungguh menghabiskan senja bersamamu
Tak ayal mataku melirik nakal pada siluet indah tubuhmu
Ah.. Tak kusangka kau lebih dari yang kuindahkan
Nafasku berburu bersama nafasnya dan angin pantai
Melepaskan entah itu penat atau perasaan cinta yang harusnya telah tersampaikan
Kamu beranjak dari tempatmu tadi, menggenggam jemariku lalu menarikku pergi
Melangkah menjauhi tempat tadi
Berjalan meninggalkan senja yang belum habis
Menyisir pantai dari tepi ke tepi, dengan tetap berpagutan jemari
Harus kunamakan apa perasaan ini?
Harus kuartikan apa semua perlakuan ini?
Kamu telah lama mencuri hatiku beserta isinya, dan belum tahu ingin kau apakan
Kamu berhenti, lalu melepas genggaman jemariku
Berdiri diam dihembuskan angin
Ingin rasanya aku menjadi angin yang mampu mengecup setiap inci wajahmu
Diam.. Lama.. tanpa kata
Aku tak kuat berlama-lama seperti ini
Seakan tau maksudku, kamu membuka suara
Suara itu.. yang selalu kurindukan kala kutau dunia masih mampu menyapa
Gemuruh ombak tak mengalahkan suaramu yang terus menerus kurespon dalam telingaku
Tiap kata yang kamu ucapkan seakan berharga
Takkan ku abaikan satu huruf sekalipun
Gelap pastikan datang
Malam pastikan menghitam
Dan air mata pastikan menggenang
Kutau dari awal ini bodoh
Mencintai kamu yang tak pernah berkata cinta sekalipun padaku
Kamu tak pernah benar-benar menambatkan seluruh hatimu padaku
Seperti aku yang benar-benar mengaitkan hati berdarah ini padamu
Karang tak selamanya kuat diterjang ombak
Pantai tak selamanya indah saat dipijak
Begitupun aku
Remuk hancur hatiku tersapu ombak yang tadi memeluk kaki kita
Kamu pun pergi menghilang dibalik senja yang habis tadi
Lancang sekali kamu merampas seluruh hatiku yang akhirnya hanya kau lukai?
Cumbulah semua sisa luka dan pengharapanku
Setidaknya masih bisa kurasakan hangatmu dari sana
Wanita beruntungkah dia yang mampu memilikimu saat ini? Tentu
Selamat kepadamu dan wanita yang kau rengkuh hatinya itu
Jangan pernah kembali melukis luka disela senja, bersamanya...
Comments
Post a Comment