Lentera Terakhir
Malam membiarkanku mengenangmu. Lagi dan lagi
Aneh memang, mengapa selalu malam yang membuatku larut dalam ketidakpastian melupakanmu?
Aku masih membiarkan hatiku disayat, lagi dan lagi
Lelah? Tentu.
Bagaimana tidak? Mengharapkanmu terus dibalik kesakitanku itu tak mudah,sayang..
Ups, aku lupa kita tak lagi bersama
Munafik memang mengharapkanmu terus, sedangkan kamu sedang berusaha melupakanku
Hai kamu, malam-malam yang dinginnya membekukan hati dan kalbu
Tidakkah kamu peduli tentang kehangatan yang terus menerus kamu bunuh?
Hai kamu, bintang-bintang yang meredup
Semalam aku kehilangan cahaya harapan yang biasa kamu kerlipkan di tiap kelamku
Aku kehilangan cinta yang biasa kamu kedipkan disela-sela air mataku
Dan.. hai kamu, lentera terakhir yang Tuhan kirimkan untuk menerangi lembah gelap dalam hatiku
Selamat jalan sayang, Tuhan terlalu sayang pada tiap cinta yang ada pada dirimu
Terimakasih atas cinta singkat yang kamu percikkan pada hatiku.
Aku mencintaimu, lentera terakhir di hidupku
Comments
Post a Comment